Disaat situasi serta kondisi yang serba memprihatinkan, ditengah krisis mental dan moral yang semakin parah tergilas oleh arus globalisasi yang telah mendobrak nilai-nilai yang bersifat positif dan konstruktif dalam dunia pergaulan. Halal dan haram dari sisi kehidupan manusia tinggallah namanya saja sedangkan eksistensi dan essensinya terkubur dalam-dalam ditelan arus roda zaman yang melingkupi serta matrialistis menghiasi lembaran kehidupan ummat manusia.
     Menghadapi hal yang demikian maka ummat membutuhkan seseorang yang pandai mengambil peran dalam menentukan sikap dan bermoralkan alqur’an serta mampu menjaga kehidupan masyarakat agar tidak melenceng dari perilaku kehidupan ‘ala islami. Raden Sepukuh Waliyyu ‘Ahd Keraton Solo yang lebih dikenal dengan sebutan Hadhrotusy Syaikh Imam Nawawi adalah salah seorang yang mampu menepis semua itu serta mempunyai andil besar dalam meluruskan aqidah ummat di tanah Jawa dengan sentuhan ajaran wahyu.
     Sebagai seorang ilama’, Beliau tidak saja sebagai “warosatul Anbiya’” tetapi juga sebagai “Mishbahul ardhi” atau Pelita Bumi dan juga mempunyai wibawa besar yang dapat menggerakkan memberikan legitimasi terhadap sesuatu hal, khususnya yang berkaitan dalam masalah agama.
     Berangkat dari sinilah pentingnya mengaktualisasikan kembali biografi Hadhrotusy Syaikh Imam Nawawi Muassis Pon. Pes. Mahir Arriyadl sebagai uswah atau panutan bagi para santri khususnya dan kaum muslimin umumnya dalam rangka membina ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Beranda / Dari Kami / Dinamika / Biografi / Mau'idzoh / Postingan / Kontak Kami